Mengenal Sosok Bos Gafatar, Alumni Terbaik Pesantren Ternama di Sulsel
www.aktualita.co
Mahful Muis Tumanurung
Kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjadi sorotaan akhir-akhir ini.
Sejumlah orang melaporkan anggota keluarganya hilang setelah bergabung dengan kelompok ini.
Yang paling disorot adalah dr Rica asal Yogyakarta yang pergi bersama anaknya.
Voa Islam mengutip pendapat pengamat aliran sesat, ustadz Hartono Ahmad Jaiz bahwa Gafatar merupakan penjelmaan dari Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmad Mushoddeq.
Gafatar didirikan pada 14 Agustus 2011 dan dideklarasikan pada Januari 2012 lalu.
Sebenarnya pemerintah telah melarang organsasi Gafatar dengan menerbitkan surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 220/3657/D/III/2012 tanggal 20 November 2012.
Lalu kemudian organisasi ini berganti nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam.
Dalam pidato resmi Gafatar mereka tidak pernah mengucapkan salam satu-satunya salam yang mereka gunakan adalah ‘damai sejahtera nusantara’.
Saat ini Gafatar dipimpin oleh Mahful Muis. Belakangan dia menambahkan nama belakang ‘Tumanurung’. Dalam bahasa lokal Bugis-Makassar Tumanurung berarti titisan.
Lantas bagaimana sepak terjang Mahful?
Tidak banyak referensi mengenai profil dan latar belakang Mahful Muis.
Mahful Muis (39 tahun) pernah terlibat dalam aliran sesat Al Qiyadah Islamiyah pimpinan Ahmad Mushoddeq. Dia dipercaya menjadi ketua wilayah Sulawesi Selatan.
Ia dan pengikutnya pernah ditangkap pada tahun 2007 dan menjalani hukuman penjara beberapa bulan di Pengadilan Negeri Makassar.
Mahful dikenal sebagai sosok yang jago berpidato. Ia alumni terbaik salah satu pesantren ternama di Sulawesi.
Saat ini Gafatar dipimpin oleh Mahful Muis. Belakangan dia menambahkan nama belakang ‘Tumanurung’. Dalam bahasa lokal Bugis-Makassar Tumanurung berarti titisan.
Lantas bagaimana sepak terjang Mahful?
Tidak banyak referensi mengenai profil dan latar belakang Mahful Muis.
Mahful Muis (39 tahun) pernah terlibat dalam aliran sesat Al Qiyadah Islamiyah pimpinan Ahmad Mushoddeq. Dia dipercaya menjadi ketua wilayah Sulawesi Selatan.
Ia dan pengikutnya pernah ditangkap pada tahun 2007 dan menjalani hukuman penjara beberapa bulan di Pengadilan Negeri Makassar.
Mahful dikenal sebagai sosok yang jago berpidato. Ia alumni terbaik salah satu pesantren ternama di Sulawesi.
Mahful pernah menulis buku berjudul Teologi Abraham Membangun Kesatuan Iman, Yahudi, Kristen dan Islam.
Dia pernah menjadi pembicara dalam dialog yang bertemakan "Pancasila Days Of Future Past" digelar pada tanggal 13 Juni 2014, bertempat di aula utama Universita Bina Nusantara, Gedung Anggrek.
Al Qiyadah Islamiyah
Cikal bakal Gafatar disebut berasal dari aliran sesat Al-Qiyadah al-Islamiyah.
Seperti dikutip dari wikipedia, Al-Qiyadah al-Islamiyah adalah sebuah aliran kepercayaan di Indonesia yang melakukan sinkretisme ajaran dari Al-Qur'an, Al-Kitab Injil dan Yahudi, juga wahyu yang diakui turun kepada pemimpinnya.
Aliran ini didirikan dan dipimpin oleh Ahmad Moshaddeq/Musaddeq/Musadek alias Abdussalam yang juga menyatakan diri sebagai nabi atau mesias.
Dikatakan wahyu yang diterima Moshaddeq bukan berupa kitab tapi pemahaman yang benar dan aplikatif mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menurut pendapat Mushaddeq telah disimpangkan sepanjang sejarah.
Perkembangan pengikut ajaran ini pun berkembang sangat cepat. Kurang lebih 1000 pengikut baru direkrut setiap bulan.
Aliran ini tersebar di Sumatera Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Riau, dan pulau Sulawesi.
TRIBUN-TIMUR.COM -
Dia pernah menjadi pembicara dalam dialog yang bertemakan "Pancasila Days Of Future Past" digelar pada tanggal 13 Juni 2014, bertempat di aula utama Universita Bina Nusantara, Gedung Anggrek.
Al Qiyadah Islamiyah
Cikal bakal Gafatar disebut berasal dari aliran sesat Al-Qiyadah al-Islamiyah.
Aliran ini didirikan dan dipimpin oleh Ahmad Moshaddeq/Musaddeq/Musadek alias Abdussalam yang juga menyatakan diri sebagai nabi atau mesias.
Dikatakan wahyu yang diterima Moshaddeq bukan berupa kitab tapi pemahaman yang benar dan aplikatif mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menurut pendapat Mushaddeq telah disimpangkan sepanjang sejarah.
Gerakan ini sempat disorot secara besar-besaran pada akhir tahun 2006 yang kemudian mengakibatkan keluarnya stempel sesat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 4 Oktober 2007, setelah menjalani penelitian secara subyektif selama 3 bulan karena menyimpang dari ajaran Islam dan melakukan sinkretisme agama.
Pada 2008, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Musaddeq 4 tahun penjara dipotong masa tahanan atas pasal penodaan agama.
Meski pernah menyatakan diri bertobat, Ahmad Musaddeq hingga saat ini dianggap masih menyebarkan ajarannya dengan menggunakan nama lain diantaranya Milah Abraham dan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang masih aktif di beberapa wilayah Indonesia.
Al-Qiyadah Al-Islamiyah terbentuk pada tahun 2000 setelah terjadi ketidakcocokan dengan metode pada NII KWIX pimpinan Panji Gumilang.
Menurut pendapat Moshaddeq, kehancuran Khilafah Islamiyah tahun 1923 merupakan akhir dari zaman peradaban Islam yang diajarkan Muhammad Saw dan dalam fase stagnan (tanpa kepemimpinan) ummat Islam akan menghadapi kegelapan (layl).
Dan pada masa menjelang kebangkitan Islam ke-dua ummat Islam mesti melakukan persiapan berdasarkan amsal salat malam qiyaamu llayl, yang kemudian di waktu shubuh saat matahari (amsal Nur Allah )mulai terbit dan bulan (Nur Kenabian)mulai tenggelam perjuangan ummat Islam secara aktif mulai dilaksanakan dipimpin oleh seorang pembawa Risalah diteruskan oleh Khalifah selama 700 tahun.
Ahmad Moshaddeq mendakwahkan pergerakan ini secara terang-terangan / jahran setelah mengaku mendapatkan mimpi setelah melakukan shaum dan tahanuts atau kontemplasi selama 40 hari di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat berdasarkan uswah dari Nabi Musa as dan Nabi Isa as, pada 23 Juli 2007.
a mengaku sebagai nabi utusan Allah. Sebelum tahun 2007, pergerakan ini masih bersembunyi / sirran, namun setelahnya mulai berani menyebarkan ajarannya.Pada 2008, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Musaddeq 4 tahun penjara dipotong masa tahanan atas pasal penodaan agama.
Meski pernah menyatakan diri bertobat, Ahmad Musaddeq hingga saat ini dianggap masih menyebarkan ajarannya dengan menggunakan nama lain diantaranya Milah Abraham dan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang masih aktif di beberapa wilayah Indonesia.
Al-Qiyadah Al-Islamiyah terbentuk pada tahun 2000 setelah terjadi ketidakcocokan dengan metode pada NII KWIX pimpinan Panji Gumilang.
Menurut pendapat Moshaddeq, kehancuran Khilafah Islamiyah tahun 1923 merupakan akhir dari zaman peradaban Islam yang diajarkan Muhammad Saw dan dalam fase stagnan (tanpa kepemimpinan) ummat Islam akan menghadapi kegelapan (layl).
Dan pada masa menjelang kebangkitan Islam ke-dua ummat Islam mesti melakukan persiapan berdasarkan amsal salat malam qiyaamu llayl, yang kemudian di waktu shubuh saat matahari (amsal Nur Allah )mulai terbit dan bulan (Nur Kenabian)mulai tenggelam perjuangan ummat Islam secara aktif mulai dilaksanakan dipimpin oleh seorang pembawa Risalah diteruskan oleh Khalifah selama 700 tahun.
Ahmad Moshaddeq mendakwahkan pergerakan ini secara terang-terangan / jahran setelah mengaku mendapatkan mimpi setelah melakukan shaum dan tahanuts atau kontemplasi selama 40 hari di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat berdasarkan uswah dari Nabi Musa as dan Nabi Isa as, pada 23 Juli 2007.
Perkembangan pengikut ajaran ini pun berkembang sangat cepat. Kurang lebih 1000 pengikut baru direkrut setiap bulan.
TRIBUN-TIMUR.COM -
0 komentar:
Post a Comment