
Kalau mau disederhanakan, ya cuma begitu itu isinya food combining (FC). Untuk yang suka diet ribet, mending jangan nyoba FC :P
Tapi kemudian ada pertanyaan, kenapa makan buah harus pagi hari? Kenapa makan buah nggak boleh setelah makan nasi, daging dan makanan berat lainnya? Kenapa makan protein hewani nggak boleh dicampur dengan karbohidrat? Sebetulnya semua pertanyaan itu bisa dijawab dengan, googling dong! Sederhana juga kan? Hehehe.
Nggak lah, saya akan coba menjawab semua pertanyaan itu kok. Lagipula tulisan ini sebetulnya seperti sebuah catatan untuk diri sendiri yang saya rangkum dari hasil mencari dan bertanya dari berbagai sumber, dan tentu dengan harapan, ada pelaku FC yang baca catatan ini dan mau mengoreksi kalau ternyata ada informasi yang salah di sini.
Awal kenal FC sebenarnya sudah sejak sekian puluh kilogram yang lampau, bukan baru sekarang ini saja. Tapi waktu itu fokus saya masih mencari eksistensi di dunia pergaulan (halah), belum fokus pada kesehatan diri. Lalu beberapa waktu yang lalu, tepatnya setelah pacaran sama Mbak Bromo (sebut saja namanya begitu, karena mulai dekat sejak trip ke Bromo, ihik), saya makin kenal dengan FC dan tertarik mencoba.
Saya perhatikan, sejak Mbak Bromo mulai ber-FC, dia semakin jarang batuk atau flu dan tidak pernah lagi mengeluh maag dan migrain. Kalau masih sering puyeng gara-gara ngadepin kelakuan saya, itu nasib, wek! Tapi kalau soal sehat jasmani, dia jauh lebih baik dibanding sebelum menjajal FC. Padahal waktu itu dia sudah rajin olahraga. Jadi kesimpulannya, FC dan olahraga itu bagus untuk kesehatan, sedangkan pacaran dengan saya itu…ah, mbuh.
Tapi selain itu, yang membuat saya tertarik mencoba FC adalah, FC ini diet yang mengutamakan asupan nutrisi untuk tubuh. Nggak ada pembatasan jumlah asupan, yang ada adalah pengaturan jenis makanan mana yang sebaiknya kita konsumsi menurut jam biologis tubuh kita. Jadi fokusnya bukan untuk menguruskan badan, tapi fokus pada keseimbangan asupan nutrisi dan kesehatan sistem cerna badan. Kalau mau kurus, ya harus olahraga juga. Itu menurut saya sih.

Selain karena sistem cerna, makan buah di pagi hari juga bagus karena faktor gula buah. Gula buah atau fruktosa ini lebih lambat diproses menjadi energi oleh tubuh. Dan buah juga punya serat, serat ini yang menahan fruktosa agar lebih lambat mempengaruhi gula darah. Tentang buah, saya browsing dan nemu blog ini https://hannikrisna.wordpress.com/2014/05/09/kandungan-gula-fruktosa-pada-buah-beresiko-meningkatkan-gula-darah/
Setelah browsing sana-sini, saat bulan puasa, saking penasaran soal buah, saya nekat hanya makan buah saat sahur. Ternyata hasilnya mengejutkan, selain rasa kenyang yang lebih tahan lama, bau mulut pun tidak separah kalau sahur dengan daging dan nasi, ketika bangun tidur pun saya tidak merasakan sesak pada perut. Ya tentu makan buah ini nggak cuma makan 2-3 buah saja. Yang harus diperhatikan adalah, minimal makan 3 jenis buah agar nutrisi tetap terjaga dan terpenuhi. Berapa jumlah masing-masing jenis buahnya? Ya tergantung, kalau jeruk atau apel, bisa makan 2-4 buah. Pepaya yang kecil, mungkin setengahnya aja. Pokoknya sesuaikan dengan kebutuhan perut masing-masing deh. Inget ya, FC ini bukan membatasi jumlah makanan yang masuk. Jadi jangan pulak cuma makan 1 apel dan 2 manggis aja misalnya, ya jelas bakal kelaperan!
Sayangnya, setelah bulan puasa saya berhenti pola makan FC. Biasa deh, suka males pergi belanja buah. Belanja sendirian itu kadang-kadang memang malesin, apalagi kalau di toko buahnya banyak pasangan yang belanja sambil bergandengan tangan, masa iya saya harus gandeng tangan penjual buahnya? *garuk tembok*
Nah, baru beberapa bulan yang lalu saya mulai lagi ber-FC. Kali ini saya berniat konsisten, karena tanpa komitmen dan konsistensi, apapun yang kita lakukan bakal berantakan. Tapi jangan lupakan soal kenyamanan, apalagi kalau soal hati, aih.
Ketika memulai lagi belajar gaya hidup FC, ternyata jam biologis sarapan itu adalah mulai jam 4 sampai 12 siang (lihat Ritme Sirkadian di atas). Jadi, kita bisa “mencicil” makan buah selama jam itu. Misalkan kita mulai makan jam 7, kalau nanti jam 9 lapar, ya makan buah lagi. Iya sih, ini mungkin agak repot bagi kaum pekerja tapi sebenarnya bisa disiasati, coba deh dicari cara yang paling pas. Mungkin mirip seperti cewek yang pakai high heels demi kaki terlihat cihuy walaupun agak pegel memakainya, tapi somehow bisa pada betah aja tuh pake high heels.
Saya pun di hari-hari pertama mencoba FC terasa berat ngejalaninnya. Ini mungkin karena sudah terbiasa makan nasi untuk sarapan, jadinya agak tersiksa ketika harus sarapan buah. Jadi selama masa transisi itu, setelah sarapan buah, saya makan sedikit nasi dan sayur saat jam 10 atau 11. Tapi itu hanya beberapa hari saja, seingat saya, di hari ke-7 sudah terbiasa sarapan buah sampai saatnya makan siang sekitar jam 12.
Sedikit catatan, jangan makan buah setelah makan berat. Karena bisa merusak nutrisi buah itu. Untuk lebih lengkapnya, coba deh browsing dengan kata kunci ‘efek makan buah setelah makan’, pasti akan ketemu artikel-artikel menarik dan informatif.
Oiya, ada yang bilang kalau sarapan buah ini bakal bikin tekor dompet. Ini sebetulnya relatif sih. Beberapa kali belanja, saya beli sembarang buah yang memang sedang musimnya, sekali belanja bisa sekitar 30 ribu sampai 40 ribu rupiah. Itu bisa dapat 3 jenis buah dengan total jumlahnya sekitar 15 sampai 20 buah.

Jumlah segitu bisa untuk sarapan 3 hari. Ya kalau lagi rakus mungkin hanya cukup untuk 2 hari aja. Mahal? Relatif lah. Seandainya saya beli ketoprak atau bubur ayam, harganya katakan lah 8000 rupiah, berarti 3 hari habis 24 ribu rupiah. Jelas terlihat selisih harganya, tapi setidaknya sarapan buah jauh lebih sehat. Kenapa lebih sehat? Balik lagi ke catatan di atas, buah bisa menjadi sumber energi yang awet dan stabil bagi tubuh, jarang memancing pankreas membuat insulin. Atau singkatnya, tidak memberatkan sistem kerja tubuh.

Coba deh baca lagi dengan seksama artikel tentang buah tadi, di situ dijelaskan dengan gamblang soal buah. Yang menjelaskan pun sudah lama menjadi aktivis ((( aktivis ))) FC. Kalau malas membuka dan membaca link tadi dan juga malas mencari referensi lain, ya mending gak usah nyobain FC. Karena kalau untuk sehat aja malas belajar gaya hidupnya, ya repot. Karena untuk sehat jelas diperlukan niat, konsistensi, komitmen dan kenyamanan.
Toh sebetulnya FC ini gak ribet kok, kalau masih pemula seperti saya, yang penting adalah ikuti juklak dasar FC. Juklaknya adalah, makan buah saat perut kosong, pisahkan mengkonsumsi karbohidrat pati dengan protein hewani, dan perbanyak makan sayur. Oiya, soal sayur ini kalau bisa sayur yang segar, tanpa perlu dimasak. Tapi kalau nggak bisa, ya yang penting makan sayurlah, entah dalam bentuk sop atau masakan lainnya.
Oh, satu lagi, kalau saat ini sedang menjalankan diet yang lain dan pernah gagal FC, jangan buru-buru nyacat dan berkomentar negatif. Pun yang menjalani FC, jangan kebanyakan nyacat pola hidup orang lain. Karena gaya hidup sehat juga dimulai dari jiwa yang sehat, mending mencoba untuk tetap terbuka terhadap semua informasi dan menanggapinya dengan baik walaupun tidak sependapat.
Sementara sampai di sini dulu ya, nanti saya lanjutkan tulisannya. Ini kan baru bahas soal sarapan buah, belum soal sayur, daging dan lainnya. Saya mau mengumpulkan informasinya dulu, mau nyontek sana-sini dulu *jujur*. Semoga ketika saya melanjutkan tulisan ini dalam waktu 1 atau 2 minggu lagi, pengalaman saya juga sudah bertambah, walaupun sedikit.
Salam sehat!
https://aksara389.wordpress.com
0 komentar:
Post a Comment